JAKARTA – Mantan terpidana korupsi proyek pembangunan PLTU di Tarahan, Lampung
sekaligus politikus PDIP, Izedrik Emir Moeis, menjadi Komisaris PT Pupuk Iskandar Muda sejak Februari lalu. Kontroversi menyeruak. Kini giliran mahasiswa yang menyoroti.
Andi selaku mahasiswa mengatakan ini sangat memalukan bagi BUMN dengan jargon Akhlaknya.
“Padahal kita tahu bahwa jargon BUMN, Akhlaknya harus dikedepankan dan dilaksanakan secara konsisten, profesionalitas serta sesuai dengan moral, tapi nyatanya tidak sesuai dan memalukan dengan Jargonnya BUMN tersebut,” Ujar Andi.
Andi mengatakan pengangkatan Emir Moeis sebagai komisaris layaknya sebagai pesanan politik.
“Penunjukan yang dilakukan oleh menteri BUMN, Erick Thohir sepertinya terkesan pesanan politik, sehingga bisa menunjuk Emir Moeis selaku mantan koruptor sebagai komisaris,” imbuhnya.
Hal ini sangat memalukan dan nantinya Pak Erick thohir akan dicap oleh rakyat sebagai pelindung koruptor akibat penunjukan Emir Moeis sebagai Komisaris PT Pupuk Iskandar Muda. (Andi)
