Kopi Hitam Dingin
Selang waktu berhenti
Ceritanya sudah tak merdu lagi
Hati riang terpaksa diam
Mungkin rehat jadi jawab
Untuk ia yang sedang kehilangan arah
Mungkin secangkir kopi hitam hangat jadi obat
bagi mereka yang sedang berbalik arah
Kopi mengajarkan kita bahwa
Sepahit apapun hidup harus dinikmati dan disyukuri
Kopi tidak meminta dirinya harus dihabisi
ia hanya meminta diteguk selagi masih hangat
Seolah Senja Berlari
Dimana langit belum benar-benar gelap
Sebelum matahari terbenam
Matahari pun masih menampakan setengah wajahnya
Disitulah banyak manusia menaruh harap padanya
Terlalu banyak yang mengagumi senja
Sampai lupa kalau ia hanya sesaat
Senja terlalu buru-buru berlalu
Padahal sudah ku siapkan kopi untuk menikmatinya
Sebab senja tak pernah memintamu untuk menunggu
Senja tak pernah salah, yang salah hanya
Ekspetasi kita tentangnya
Senja mengajarkan yang indah pasti akan tenggelam
Tapi senja tak pernah sungkan mengajarkan
Tentang ikhlas dan melepaskan
Senja selalu mengajarkan kita bahwa
Sedikit apapun waktu itu sangat berharga.
Hilang Kendali
Hari ini saya hilang kendali
Setelah terjebak dalam ruang gelap tersembunyi
Yang tak berpenghuni
Lama sekali berada disini
Membicarakan untuk sesuatu yang tidak pernah terjadi
Hari ini saya saksikan raga hilang kendali
Bukan sekali-duakali
Menjalankan perintah tanpa menggunakan logika
Saya sia-siakan diri ini berulangkali
Hari ini saya kembali
Bertemu raga dan meyakinkan diri
Untuk mencari cahaya sekecil apapun
dari gelapnya malam hari.
Tentang Hari ini
Hari ini lelah ya? gapapa ko cuma hari ini aja hehe
Kamu pasti bisa, iya cuma kamu yang bisa
yang lain belum tentu bisa
Ingat semua akan indah pada waktunya
Tapi jangan lupa semua akan sedih pada waktunya
Seringkali akal menasehati hati untuk berhenti menaruh harap
Tapi apa daya hati selalu membangkang
Dunia terkadang memaksa si lemah jadi keras
Bukan berati keras kepala
Namun agar menjadi tembok kokoh
yang sulit untuk dirobohkan
Terkadang semesta terasa tidak memihak
Tapi semesta tau apa yang kita butuhkan
Bukan apa yang kita inginkan
Karena tidak selalu musuh datang dari arah yang berlawanan
kadang dari sini, ruang terdekat
atau bahkan dari diri kita sendiri
yaitu ekspetasi, ego, emosi
Kita sama-sama takut gagal lagi
Mungkin juga kita lelah mengulang dari nol lagi
Mungkin ini pelajaran sejauh apa hati mampu bertahan
Berjuang menjadi biasa-biasa saja
Walaupun sempat secerah harap
Tapi rasanya bukan
Semoga kita masih punya waktu untuk bercanda
di tengah ruwetnya hidup ini
Jadi apapun yang semseta berikan hari ini
Bersyukurlah karena itu yang menjadikanmu
Bisa berada diposisi sekarang
Penulis : Danu Andika Putra