Ragam  

Guru Pengabdian

Guru Pengabdian
Pujiyati - Divisi Litbang RBWIT. (Foto: Istimewa)

Ragam – Menjadi guru bukan panggilan jiwa pada awalnya, karena suami seorang guru, saya dipaksa kuliah di kependidikan. Sebuah kebetulan dan skenario terbaik dari Allah Swt. Awal mengabdi sebagai guru ada rasa kurang percaya diri, karena sebuah kata mutiara, “Guru iku di gugu dan ditiru” yang artinya guru itu kata-katanya ditaati dan perbuatannya menjadi suri tauladan. Sungguh tanggung jawab yang luar biasa.

Suami yang menguatkan dengan sebuah hadist, “Dan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Al-Qadlaa’iy dalam Musnad Asy-Syihaab no. 129, Ath-Thabaraaniy dalam Al-Ausath no. 5787). Timbulah semangat, mungkin menjadi guru adalah salah satu cara untuk lebih bermanfaat. Walau mungkin kebermanfaatan itu masih seperti buih di lautan. Semangat itu menjadi pemicu untuk terus belajar memperbaiki diri agar bisa memberi dan melayani yang terbaik untuk siswa.

Kesempatan belajar akan saya manfaatkan apalagi jika berhubungan dengan pengembangan diri sebagai guru. Salah satu event belajar yang bermakna adalah ketika ikut Wardah Inspiring Teacher (WIT) tahun 2021. WIT seolah menjadi pembuka banyak pintu. Kenapa demikian? Dari WIT saya ditempa untuk bermental relisient. Pelatihan yang panjang dengan tugas-tugasnya yang sebenarnya mengasikkan, membuat para guru menjadi pejuang tangguh. Selain itu juga pembuka lingkungan pembelajar. Dari WIT jadi kenal teman-teman sefrekuensi yang saling menguatkan. Hal lain yang saya rasakan adalah meningkatnya rasa percaya diri. Ketika WIT saya ikut menjadi pembicara dalam Temu Pendidik Nusantara (TPN) ke-8.

Berkat WIT saya menjadi percaya diri mendaftar pada kegiatan-kegiatan seperti instruktur atau bidang kepenulisan. Alhamdulillah jalannya dimudahkan oleh Allah Swt.

Hal terpenting yang didapat dari WIT adalah ilmu yang diterapkan untuk peserta didik. Memanusiakan peserta didik adalah pelajaran terindah dan paling bermakna. Menjadi guru yang terus berefleksi, karena guru tak selalu baik dan benar. Yang menurut guru baik, belum tentu bisa diterima siswa dengan baik.

Saya bersyukur, setelah menjadi alumnipun tetap berkesempatan untuk terus belajar bersama Rumah Belajar Wardah Inspiring Teacher (RBWIT). Tugas utama guru memang mendidik, tetapi bersama RBWIT akan bertambah kebermanfaatan kita sebagai guru. Dari RBWIT saya belajar pada penggerak RBWIT yang sudah sibuk dengan tanggung jawab yang banyak, tetap menyempatkan untuk menggerakkan kebaikan.

 

Penulis: Pujiyati – Divisi Litbang RBWIT