Wakil Ketua DPRD Depok, Usul Pembentukan Sekolah Satu Atap untuk Cimanggis

Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari. (Istimewa)

DEPOKNETWORK.COM – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, Yeti Wulandari memberikan usulan persoalan pembentukan Sekolah Satu Atap di wilayah Kecamatan Cimanggis. Hal ini dinilainya dapat menjadi alternatif untuk menyiasati keterbatasan lahan di Kota Depok.

Yeti menjelaskan, selama ini SMA merupakan kewenangan dari provinsi, tapi harus disadari provinsi harus membagi anggarannya kepada 27 kota/kabupaten. Hal itu yang mendorong dirinya mencari referensi terhadap permasalahan pendidikan di Kota Depok. Senin (12/06/2023).

“Setelah saya menemukan wacana Sekolah Satu Atap, saya meminta Dinas Pendidikan (Disdik) untuk membuat Sekolah Satu Atap di Kelurahan Tugu,” tuturnya.

Dirinya juga sudah beberapa kali berkoordinasi dengan Disdik Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah 2 terkait pembentukan Sekolah Satu Atap. Dirinya menyakini, model sekolah seperti ini bisa menjadi percontohan jika didirikan.

“InsyaAllah kalau memang ini bisa berdiri akan menjadi pilot project di Jawa Barat ataupun Indonesia yang memiliki permasalahan lahan yang terbatas,” katanya.

Diharapkan dengan wacana Sekolah Satu Atap, kedua pemerintah daerah dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam pembelian lahan dan pembangunannya.

“Pemerintah Kota Depok tanggung jawabnya membeli lahan untuk SMP dan Pemerintah Provinsi (Pemprov Jabar) bertanggung jawab untuk mendirikan bangunannya. Jadi dua pemerintah daerah ini bisa saling bersinergi untuk mencerdaskan anak bangsa,” ungkap Yeti.

Sementara itu, Kepala Disdik Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah mengatakan, pihaknya telah membuat kajian untuk pembangunan Sekolah Satu Atap untuk wilayah Cimanggis.

Menurut Siti, Sekolah Satu Atap memiliki sejumlah keunggulan. Salah satunya, dapat mempermudah anak dalam melanjutkan sekolah.

“Dengan Sekolah Satu Atap ada pemberdayaan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia, yaitu guru dan tenaga pendidik,” tutupnya. (Abie)