ADPIKS Gelar Diskusi Bahas Peluang Serta Tantangan Dosen dan Peneliti di Era Society 5.0

Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman dan Sosial, ADPIKS
Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman dan Sosial (ADPIKS) menyelenggarakan diskusi secara virtual. (Foto: Istimewa)

DEPOKNETWORK.COM – Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman dan Sosial (ADPIKS) menyelenggarakan diskusi secara virtual yang melibatkan seluruh anggotanya yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Diskusi tersebut membahas peluang dan tantangan dosen dan peneliti di era society 5.0 sebagai bagian dari rangkaian acara halal bi halal antara pengurus dan seluruh anggota asosiasi untuk mempererat silaturahmi dan komunikasi.

Ketua Umum ADPIKS periode 2022-2027 Dr. Rika Sa’diyah, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, bahwa organisasi ADPIKS harus mampu menjawab tantangan di masa depan yang semakin cepat berubah dengan kemajuan teknologinya dengan meningkatkan mutu dan kualitas dosen peneliti sehingga bisa memberikan solusi dari berbagai persoalan mendasar pada masyarakat.

“Kita semua tahu bahwa organisasi ADPIKS sebagai salah satu wadah bagi para dosen peneliti untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan dosen peneliti baik yang berasal dari perguruan tinggi Islam maupun perguruan tinggi umum yang concern dalam penelitian terkait fenomena agama dan sosial, dengan terus menerus meningkatkan kualitas dari sisi keilmuan dan metodologinya serta mengaplikasinya dilapangan sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya, (24/05/2022).

Hal senada juga disampaikan Dr. Rusjdy S. Arifin, M.Sc Tim Satgas Penjaminan Mutu Pendidikan Dirjen Dikdasmen Kemendikbud yang juga sebagai narasumber utama dalam kegiatan tersebut. Dalam pemaparannya, pola kehidupan masyarakat di Era Society 5.0, pola sudah mengarah kepada integrasi dan konversi ruang siber (virtual space) dan ruang fisik (real space).

“Sehingga sejumlah besar informasi dari sensor di ruang fisik terakumulasi di dunia maya. Di dunia maya, data besar ini dianalisis dengan kecerdasan buatan dan hasil analisisnya diumpankan kembali ke manusia di ruang fisik dalam berbagai bentuk,” katanya.

Dirinya menyebutkan ada tiga hal yang mendasar yang harus dimiliki oleh dosen di era digital. Pertama, kecakapan belajar yang mencakup berfikir ktiris (critical thinking), kreativitas (creativity), kolaborasi (collaboration), komunikasi (communication). Kedua, kecakapan literasi dengan menguasai media dan teknologi. Ketiga, kecakapan hidup dengan fleksibilitas, kepemimpinan, inisiatif, prokdutivitas dan kecakapan sosial.

“Pentingnya peran dosen di era digital sebagai sumber pengetahuan, sumber informasi, pemimpin, fasilitator, pendidik, pendukung, psikolog dan pakar,” jelasnya.

Rika Sa’diyah sebagai Ketua Umum ADPIKS mendukung apa yang disampaikan Dr. Rusjdy S. Arifin, M.Sc., mengingat dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan.

“Ini sesuai dengan amanat UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,” pungkasnya. (Shuray)