Mendagri Larang Lomba Agustusan dan Upacara HUT RI Maksimal 30 Orang

tito
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. (Foto:Humas Polri)

DEPOKNETWORK.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melarang warga menggelar perlombaan dalam rangka perayaan HUT Ke-76 RI pada 17 Agustus tahun ini.

Menurut mantan Kapolri itu, kegiatan perlombaan saat 17 Agustus potensial menyebabkan kerumunan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Larangan menggelar perlombaan pada 17 Agustus nanti tertuang dalam Surat Edaran Mendagri Nomor 0031/4297/Sj03.1/4214/Sj Tentang Pedoman Teknis Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2021.

Edaran tersebut ditunjukkan kepada seluruh kepala daerah dari level provinsi hingga kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

”Tidak mengadakan perlombaan yang berpotensi terjadinya kerumunan yang dapat menimbulkan penularan Covid-19,” bunyi salah satu poin edaran tersebut.

Tito mengatakan, perayaan peringatan HUT ke-76 RI sebaiknya digelar secara sederhana sebab penularan Covid-19 masih tinggi.

”Kita kan sebentar lagi merayakan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus, biasanya banyak lomba-lomba,” kata Tito.

Tito menyarankan agar perayaan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2021 dilaksanakan secara sederhana tanpa mengurangi kekhidmatan. Karena itu ia meminta agar kegiatan seremonial HUT Kemerdekaan RI tahun ini dilaksanakan maksimal 30 orang dengan protokol kesehatan yang ketat.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito meminta masyarakat tak menggelar kegiatan yang memicu kerumunan dalam rangka peringatan kemerdekaan RI yang ke-76 tahun.

Alih-alih menggelar perlombaan yang dihadiri banyak orang, Wiku menyarankan agar peringatan 17 Agustus dilakukan secara virtual.

”Tanpa menghilangkan rasa cinta Tanah Air, kita dapat merayakan hari kemerdekaan dari rumah misalnya dengan jenis perayaan virtual saja,” kata dia.

Wiku mengingatkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 masih terjadi di Indonesia. Oleh karena itu kegiatan selebrasi yang berisiko dan memicu kerumunan harus diminimalisasi.

menurut dia, Perayaan 17 Agustus secara virtual tak akan mengurangi rasa cinta warga negara terhadap Tanah Air.

“Sejatinya, dengan kita meminimalisasi kegiatan berisiko, ini adalah cerminan rasa cinta Tanah Air yang sebenarnya karena hendak mempercepat proses pengendalian Covid-19 di Indonesia,” ujar Wiku.