Tasikmalaya– Democracy and Electoral Empowerment Partnerhsip (DEEP) menitipkan sejumlah pekerjaan rumah kepada Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya tepilih, Ade Sugianto – Cecep Nurul Yakin. Banyak persoalan di Kabupaten Tasikmalaya yang belum terselesaikan seperti kekerasan terhadap perempuan dan anak yang masih tinggi sehingga periode kedua ini harus lebih progresif. Hal tersebut diungkap Direktur Eksekutif DEEP, Neni Nur Hayati (23/3/21) melalui siaran persnya.
“Hal lain yang juga menjadi perkerjaan rumah adalah terkait dengan penanganan covid-19. Kabupaten Tasikmalaya pernah mendapatkan evaluasi dari Gubernur Jawa Barat termasuk daerah yang tidak tertib dalam memakai masker. Artinya persoalan edukasi dalam pencegahan covid-19 masih dinilai belum maksimal, faktanya masih banyak yang tidak memakai masker dan tidak melaksanakan physical distancing”, lanjutnya.
Neni menambahkan, belum lagi pada anggaran covid-19 yang tidak transparan kepada publik. Kedepan keterbukaan informasi publik bisa lebih informatif. Jangan sampai LSM, NGO dan Jurnalis kesulitan dalam mengakses data. Apalagi secara konstitusi sudah dijamin dalam Pasal 28E UUD 1945 bahwa mendapatkan informasi menjadi hak warga negara.
“Bupati Tasikmalaya terpilih nantinya benar-benar harus merealisasikan apa yang menjadi visi-misinya. Bukan hanya sekedar wacana dan basa basi belaka. Rakyat menunggu bukti bukan janji. Bupati Tasikmlaya kini harus bisa menjadi legacy keberhasilan dalam membangun Kabupaten Tasikmalaya. Masyarakat sangat menaruh perhatian besar pada Bupati tepilih membutuhkan langkah nyata untuk membawa perubahan kearah yang lebih baik”, tegasnya.
Masih dikatakan Neni, Bupati Tasikmalaya harus mampu menciptakan kreatifitas dan terobosan melalui gagasan yang telah terangkum dalam draft visi misi walaupun di tengah keterbatasan.
“Kabupaten Tasikmalaya kaya akan potensi dan itu harus dimaksimalkan. Semoga bisa amanah dan menyelesaikan persoalan satu per satu. Selamat bekerja untuk Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya”, tandasnya. (red)
