Wujudkan Eco Enzyme Dapat Mengurangi Limbah Sampah Rumah Tangga di RW 15 Kelurahan Depok

pelatihan pemilahan sampah dengan teknik eco enzyme di Balai Warga RW 15. (Istimewa)

DEPOKNETWORK.COM – Salah satu persoalan dan permasalahan umum terkait sampah rumah tangga adalah limbah dapur atau limbah makanan.

Guna menanggulangi persoalan sampah dari sumbernya, sekitar 25 warga di RW 15 dibekali ilmu persoalan pengelolaan sampah rumah tangga dengan teknologi Eco Enzyme. Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas. Selasa (13/06/2023).

Kelurahan Depok menggandeng Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, warga mengikuti pembekalan ilmu tentang pengolahan sampah rumah tangga dengan teknologi Eco Enzyme.

Staf Bidang Pengurangan Sampah dan Kemitraan Lingkungan DLHK Kota Depok, Vira Pasisha yang juga menjadi narasumber mengatakan, Eco Enzyme adalah teknologi tepat guna yang dianggap mampu mengurangi global warming (pemanasan global). Cara kerjanya dengan mengolah sampah organik, seperti sisa buah dan sayuran menjadi cairan multiguna.

“Sampah rumah tangga menjadi salah satu penyumbang terbanyak, dari pada limbahnya dibuang begitu saja. Lebih baik diolah atau difermentasi dengan cara teknik Eco Enzyme,” kata Vira Pasisha usai kegiatan Warga RW 15 yang dihadiri Lurah Depok, Herman dan Ketua LPM, Haryanto.

Vira menjelaskan, hasil dari fermentasi limbah tersebut, dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian, yaitu berupa cairan pembersih, disinfektan, pupuk alami dan pestisida yang efektif.

“Cara pembuatannya juga mudah dengan metode 3+1+10, atau tiga kulit buah atau sayuran ditambah satu sendok gula dan 10 gelas air. Lalu difermentasi selama kurang lebih tiga bulan,” ungkapnya.

Sementara itu, Lurah Depok Herman, mendukung dengan adanya kegiatan yang bertujuan untuk mengajak masyarakat melakukan pemilahan sampah. Terlebih, bank sampah RW 15 baru saja dibentuk.

“Warga diminta untuk memilah sampah dari sumbernya, baik organik dan anorganik, agar nantinya dapat menghasilkan produk yang bermanfaat atau bernilai ekonomis,” ujarnya.

Dirinya juga berharap kepada peserta pelatihan dapat menyalurkan kembali ilmu yang didapat ke warga masyarakat sekitar. (Abie)