Wali Kota Depok Berkata, Pembangunan Bukan Hanya di Margonda Saja

Wali Kota Depok, pembangunan bukan hanya di Margonda saja (Foto tangkap layar)

DEPOKNETWORK.COM – Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan pembangunan di Kota Depok bukan hanya di wilayah kawasan Jalan Margonda.

Contohnya Pemerintah Kota Depok telah membangun fasilitas publik di luar kawasan Jalan Margonda.

“Pembangunan di Kota Depok bukan hanya di Margonda saja. Sebab kami juga melakukan pembangunan seperti RSUD ASA, Alun-alun Kota Depok di Cilodong, pasar di Sawangan dan renovasi puskesmas di Bojongsari yang segera dirampungkan,” tutur Mohammad Idris dikutip dari situs resmi, Senin, (19/9/2022).

Selain itu Pemerintah Kota Depok di 2023 akan membangun alun-alun wilayah barat dan diwilayah Kecamatan Bojongsari yang akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi.

Terkait non fisik, sambung dia, pembinaan wirausaha juga telah dilakukan dalam program 5.000 pengusaha baru dan 1.000 perempuan pengusaha.

Melalui program tersebut, Pemkot Depok akan membimbing dan membantu para pengusaha agar usaha yang dirintis mereka semakin berkembang.

Dikatakannya, tahun ini Pemkot Depok juga akan merevitalisasi empat lapangan sepakbola, antara lain Lapangan Jembatan Serong Kelurahan Cipayung, Lapangan PSP Sawangan, lapangan Pusaka di Duren Seribu dan lapangan sepakbola di wilayah Kelurahan Grogol.

Dalam podcast, dirinya menuturkan, menata kota yang telah dibangun sebelumya memang memiliki tantangan tersendiri. Berbeda dengan kota baru yang telah matang perencanaannya, tentu dari segi biaya relatif lebih mudah.

“Depok ini tantangannya ada pada jalan lingkungan yang sempit. Dan tidak ideal menurut ilmu tata kota, ada juga di dalam aturan terkait jalan yang bukan menjadi kewenangan kota, seperti terdapat jalan milik pemerintah pusat dan provinsi yang tidak bisa di intervensi, harus ada kolaborasi dalam penataannya,” jelasnya.

Tantangan kedua, ujar Mohammad Idris, cepatnya migrasi penduduk di Kota Depok, ini juga terjadi pada ibukota Jakarta, sebab mau selebar apapun jalan tersebut, produksi kendaraan akan terus berkembang dan warganya juga bertambah sehingga akan tetap padat.

“Tentu kita tidak bisa menutup pabrik kendaraan, tetapi Pemkot tidak diam saja, banyak ide yang telah dilakukan untuk mencari solusi dengan melakukan kajian konsep transportasi langsung ke Kementerian Perhubungan,” terangnya.

“Kami menawarkan rencana tranportasi berbasis rel dengan menghubungkan stasiun Pondok Cina dengan LRT Cibubur yang menjadi alternatif, kajian itu kami buat dengan Universitas Indonesia dan pakar transportasi lainnya, mudah-mudahan ini berjalan,” jelasnya.

Tahun ini pula, imbuh Mohammad Idris, Kota Depok bakal memiliki sejumlah fasilitas keagamaan yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yakni membangun Masjid Margonda Raya.

“Bukan Masjid Raya Margoda, karena lahannya hanya sekitar 1.800 meter, sebab masjid raya itu kan ada minimal 1 hektar luasnya,” katanya.

Selanjutnya, ujar Mohammad Idris, ada masjid yang akan dibangun di wilayah Jatijajar seluar 1,2 hektar di dekat terminal Jatijajar.

“Akhir tahun ini akan dibangun, setelah selesai akan diserahkan ke pemerintah semuanya pengelolaannya. Pembangunan tersebut merupakan donatur dari Namaa Charity,” terangnya.

Dia menambahkan, Pemkot Depok juga segera memperbaiki sejumlah infrastruktur di Jalan Grand Depok City (GDC), yaitu merehab jembatan GDC, betonisasi jalan GDC, dan proyek penataan pedestrian di Jalan Kartini.

“Dalam waktu dekat Balai Kota Depok juga akan menjadi publik space seperti Sarinah di Jakarta agar bisa digunakan masyarakat untuk kegiatan seni dan sebagainya,” pungkasnya. (Abie)