Ukhuwah Islamiyah Dalam Ajaran Islam

Muhammad Sodik Sayuthi , Ketua Yayasan Darussa’id dan Penyuluh Agama Islam Kota Depok. (Foto:Istimewa)

Diantara perintah Allah SWT adalah yakni hendaknya kita selalu menjaga ukhuwah (rasa persaudaraan) di antara sesama umat Islam. Ukhuwah Islamiyah merupakan salah satu nikmat Allah SWT yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang ikhlas.

Diriwayatkan bahwa sesungguhnya ada seorang Yahudi bernama Syas bin Qais yang sangat benci dan memusuhi kaum Muslimin, pada suatu hari lewat dihadapan kelompok sahabat Anshar yang sedang berbicara dengan penuh rasa persaudaraan. Hal ini menyebabkan rasa dengki di hatinya terhadap sahabat-sahabat Anshar yang hidup rukun dan damai. Dia berkata dalam hatinya, “Ketika kaum Muslimin hidup rukun dan bersatu padu, niscaya golongan Yahudi tidak akan mendapatkan kedudukan lagi di Madinah.”

Karena itu ia menyuruh seorang pemuda Yahudi menghampiri sahabat-sahabat Anshar yang sedang berkumpul, dan meniupkan api pertentangan di kalangan mereka dengan membangkit-bangkitkan kembali suasana perang saudara yang sering terjadi antara kabilah Aus dan Khazraj terutama waktu perang Bu’as sehingga permusuhan yang sudah terkikis habis di kalangan Aus dan kabilah Khazraj, timbul kembali, dan dengan segera mereka masing-masing menghunus pedang untuk bertempur.

Berita itu sampai kepada Nabi Muhammad SAW lalu beliau segera datang ke tempat itu bersama kaum Muhajirin dan Anshar. Dengan penuh kebijaksanaan beliau menasihati kaum Aus dan Khazraj agar jangan tergoda oleh hasutan pihak lawan dan mengajak mereka kembali kepada suasana damai dan memperkuat persaudaraan yang sudah dibina oleh Rosulullah SAW di Madinah. Beliau bersabda, “Mengapa kamu masih mengajak kepada suasana Jahiliyyah lagi, padahal aku berada di tengah-tengah kamu? Allah telah memuliakan kamu dengan agama Islam dan mempersatukan hati kamu dalam satu persaudaraan. Kemudian akhirnya kaum Aus dan Khazraj sadar, bahwa mereka telah tertipu oleh godaan syeitan dan tipu muslihat musuh. Lalu mereka meletakkan senjata dan berangkulan sambil mencucurkan air mata dan kembali bersama Rosulullah SAW kemudian turunlah surah Ali Imran ayat 103.

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعاً وَلاَ تَفَرَّقُوْاصلىوَاذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ اِخْوَاناًجوَكُنْتُمْ عَلىَ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ الناَّرِ فَاَنْقَذَكُمْ مِنْهَاقلى كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمْ اَيَتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ.

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Dalam ayat ini Allah SWT memperingatkan orang beriman agar jangan terpengaruh oleh bujukan dan tipu daya orang kafir, karena mereka selalu ingin menarik kaum mukmin kepada agama mereka, dan hendaklah kaum muslimin berpegang teguh kepada petunjuk dan ajaran Al-Qur’an serta bertaqwa kepada Allah dan memelihara keimanan dan keislamannya. Serta menganjurkan agar kaum Muslimin bersatu dalam melaksanakan ajaran agama dan menjauhi segala yang menimbulkan perpecahan dan permusuhan, karena persatuan itu adalah salah satu nikmat Allah yang besar, yang harus disyukuri dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.

Rosulullah SAW bersabda :

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلّم : لا تحاسدوا ولا تناجشوا ولا تباغضوا ولا تدابروا ولا يَبِعْ بعضُكم على بَيْعِ بَعضٍ وكونوا عبادالله اخوانا. المسلم اخو المسلم لايظلمُه ولا يخذُلُه ولا يكذبُه ولا يحقرُه. التقوى ههنا – ويشير إلى صدره ثلاث مرات – بِحَسبِ امْرئٍ من الشرِّ ان يحقرَ أخاه المسلم، كلُّ المسلم على المسلم حرامٌ دمُه ومالُه وعِرضُه. [رواه المسلم]

Dari Abu Hurairah rhodhiyallahuanhu dia berkata : Rosulullah shollallohu ‘alaihi wasallam besabda : Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak menzhaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini – seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali -. Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim dengan muslim yang lain haram darahnya, hartanya dan kehormatannya ( HR. Muslim).

Oleh karena itu marilah kita jangan saling dengki dan berbuat keji serta menipu dalam urusan apapun. Haram bagi seorang muslim memutuskan hubungan dengan muslim yang lain, sebaliknya seorang muslim harus harus kita jaga persaudaraan dan hak-haknya karena Allah ta’ala. Karena islam bukan hanya aqidah dan ibadah saja, tetapi di dalamnya terdapat urusan akhlak dan muamalah.

Mudah-mudahan kita semua diberikan kekuatan Iman dan Islam dalam menjaga ukhuwah Islamiyah kita, agar kita selamat di dunia dan akhirat.

Oleh : Muhammad Sodik Sayuthi (Ketua Yayasan Darussa’id dan Penyuluh Agama Islam Kota Depok)