Tawadhu, Konsep Kerendahan Hati dalam Islam

Gambar: Ilustrasi
Gambar: Ilustrasi

DEPOKNETWORK.COM, Depok – Tawadhu atau kerendahan hati, merupakan salah satu konsep penting dalam ajaran Islam. Istilah ini berasal dari bahasa Arab, yang berarti sikap rendah hati dan tidak merasa superior terhadap orang lain. Konsep tawadhu memiliki makna yang dalam dan luas dalam konteks spiritual dan sosial, dan sangat ditekankan dalam ajaran agama Islam sebagai salah satu sikap yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Artikel ini akan membahas pengertian tawadhu, pentingnya dalam kehidupan sehari-hari, serta referensi yang mendasarinya.

Pengertian Tawadhu

Secara bahasa, tawadhu berasal dari kata “wadh’a” yang berarti menempatkan sesuatu pada tempat yang rendah atau bawah. Dalam konteks spiritual, tawadhu berarti menempatkan diri dalam posisi yang rendah hati di hadapan Allah SWT dan sesama manusia. Sikap ini mencerminkan kesadaran seseorang tentang kebesaran Allah dan keterbatasan dirinya sendiri.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menyebutkan tentang sikap tawadhu dalam beberapa ayat. Misalnya, dalam Surah Al-Furqan ayat 63:

“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang (adalah) orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang yang bodoh mengucapkan sesuatu kepada mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.”

Ayat ini menekankan pentingnya kerendahan hati dalam berinteraksi dengan orang lain, bahkan ketika menghadapi perlakuan yang tidak menyenangkan.

Pentingnya Tawadhu

  1. Hubungan dengan Allah SWT: Tawadhu adalah bentuk pengakuan atas kekuasaan dan keagungan Allah. Dengan bersikap rendah hati, seseorang menunjukkan bahwa ia menyadari posisinya sebagai makhluk yang diciptakan dan bergantung sepenuhnya pada Tuhan.
  2. Hubungan dengan Sesama: Dalam interaksi sosial, tawadhu membantu menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menghargai. Sikap ini menghindarkan seseorang dari sifat sombong dan memperkuat rasa empati dan pengertian terhadap orang lain.
  3. Peningkatan Spiritual: Tawadhu merupakan salah satu ciri dari kepribadian yang baik dalam Islam. Dengan bersikap rendah hati, seseorang dapat lebih mudah menerima nasihat, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Contoh Tawadhu dalam Kehidupan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW adalah contoh teladan dalam sikap tawadhu. Meskipun beliau adalah seorang nabi dan pemimpin umat, beliau selalu menunjukkan sikap rendah hati dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang tawadhu’ karena Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)

Hadits ini menekankan bahwa sikap tawadhu tidak hanya diterima tetapi juga dihargai oleh Allah SWT. Rasulullah SAW juga dikenal karena sikapnya yang sederhana dan mudah bergaul dengan semua lapisan masyarakat, tidak membeda-bedakan status sosial.

 

Oleh: Dhea Sri Amelia – Mahasiswi STEI SEBI

(Tulisan ini adalah opini pribadi Penulis)

Top of Form

Bottom of Form