Ramadhan 2021 “Momentum Keajaiban Diri”

Sabilal Rusdi
Ribee Rusdi, Penulis (Foto: Istimewa)

Setiap waktu mempunyai kelebihan masing-masing. Ada lahir bulan juli, makanya anak diberi nama Juliawan/ juliano. Ada hari senin sebagi hari lahinya Nabi Muhammad  SAW, maka beliau melakukan Puasa  pada hari itu. Hari kamis ada juga melakukan Puasa juga karena Amalan yang dilakukan ditambah nilai manfaatnya. Ada hari jumat, sebagai saidul ayyam (penghulu hari), hari Ummat Islam kita mempersipakan sholat Jumat dan banyak bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW  karena keutamaan pada hari itu.

Dalam Islam, ada bulan yang istimewa. Salah satu Bulan Ramadhan/ Puasa, kebahagiaan bagi umat Islam dan non Islam. Puasa selama 29/ 30 hari. Di dalamnya ada amalan Sunnah menjadi Wajib serta bertambah berlipat-lipat. Umat Islam diingatkan lagi tentang ibadah baik sholat, membaca Quran, Sholat Malam, Zakat Infaq Sodaqoh, serta bagi yang sangup melakukan Umroh pada bulan ini pahala sama dengan Haji dan seterusnya. Salah satu poin penting Ramadhan adalah Shaum/ Puasa.

Puasa manusia menurut ulama terbagi tiga, puasa umum, puasa khusus dan puasa super khusus. Puasa umum,  bagi sebagian manusia biasa menahan makan dan minum kurang lebih 14 jam untuk kemudian berbuka. Inilah puasa biasa bagi manusia. Bahkan ada kelompok tertentu puasa makan tertentu. Puasa khusus adalah bagi orang yang paham dan mencoba mempraktekan nilai-nilai agama dalam kehidupan. Menahan mulut untuk berbicara kekurangan orang lain, melangkah ke tempat ibadah, kemudian meningkatkan membaca quran dan amalah lainya sekuat mungkin. Puasa super adalah puasa para nabi, Tabiin, ulama yang menjadikan puasa bentuk Taqorub Ilallah, meninggalkan kehidupan dunia sesaat. Menjadi manusia langit. Karena kita diberikan Ruh yang dapat melampui derajat makhluk lainnya. Ruh ini senantiasa terpancar dalam kualitas Ibadah kita ibadah khusus dan umum.

Puasa dan Keimanan

Puasa adalah menahan diri dari yang membatalkan dan megurangi nilai puasa. Maka puasa itu untuk-KU pahala dan penilainya. Bagi orang beriman kata hadist Rosulullah SAW bahwa Sebagian Iman adalah Sabar. Sabar merupakan kata yang mudah diuncapkan namun sulit untuk dikerjakan. Karena Puasa ini tantangan terbesar adalah bagaimana kita mengedalikan diri kita dari malas, berbicara yang tidak baik, melangkah atau mengerjakan sesuatu yang kurang manfaat dll. Maka butuh Latihan yang terus menerus agar kita bisa menjadi orang yang sabar. Kondisi lain juga ketika manusia diberikan kemudahan, fisik yang sehat, harta yang berlimpah bagaimana bisa mengendalikan  kesempatan itu untuk sabar kita untuk taat kepadaNya. Maka para ulama mengatakan manusia akan bersabar dalam kesulitan namun sulit ketika diberikan kemudahan fisik dan harta.

Bagaimana dengan Kita agar Puasa kita bermakna:

Ramadhan adalah bulan yang sehat. Karena hampir 11 bulan kita makan dan minum kadang berlebihan atau kekurangan. Dalam Puasa ada waktu imsak artinya menahan untuk tidak makan dan minum sampai magrib.  Tubuh manusia sangat ajaib/ hebat dalam megobati diri bahkan bisa menyembuhkan sakit tertentu tanpa obat. Salah satu contohnya orang yang sakit mag Ketika telat makan bisa kambuh, namun karena puasa tubuh dan pikiran untuk merespon menahan makan, maka sakit mag tidak kambuh.

Maka Ramadhan memiliki nilai didalamnya:

1. Niat Puasa : merancang dalam otak kita untuk imsak yang mebatalkan dan mengharap ridho Allah

Tubuh manusia mampu bekerja 24 jam namun juga bisa tidak tergantung dengan Niat. Niat adalah suatu motivasi diri untuk melakukan sesuatu. Maka dalam Agama dan dalam hadist nabi bab pertama dalam ibadah adalah NIAT. Niat bisa diuncapakan dalam lisan maupun dalam hati. Niat adalah amalan Hati yang tidak kelihatan, sebagimana Puasa tidak kelihatan yang diketahui oleh dirinya dan Rob-Nya.

Ibarat Tanaman, bibit yang kita tanam akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan musim yang ada. Bibit yang ada dalam tubuh kita. Kita terus pupuk, rawat agar menghasilkan buah yang baik dan banyak. Artinya manusia Allah berikan Jalan Kebaikan/Takwa dan Keburukan/ Fujur tergantung bagaimana hati ini kita Kelola. Saya yakin satu bulan Ramadhan kita sama-sama untuk mencari Nilai kebaikan untuk diri dan orang lain.

Hal-hal yang menjadi Niat kita baik adalah sebagai berikut:

  1. Bersyukur, atas Nikmat yang ada. Bersyukur kita masih diberikan kesempatan berpuasa tahun ini. Rasa syukur kita kepada waktu ini adalah dengan memanfaatkan waktu yang ada agar dimanfaatkan dengan baik. Bagi yang berhalangan terutama wanita dengan datang Bulan bisa menganti di bulan berikutnya, bahkan kalau tidak mampu dengan membayar sedekah kepada fakir miskin. Begitu indahnya Islam di bulan Ramadhan kalau kita bersyukur maka akan ditambah rizki bukan hanya materi dan non materi.
  2. Bersabar.  Dalam puasa ini kita dilatih terus untuk menahan nafsu dan membatalkan sampai magrib. Artinya kita bersabar untuk tidak makan dan minum serta hubungan intim. Makanya orang berpuasa melatih terus kesabaran. Kesabaran puasa sampai batas waktu tertentu. Kesabaran lain adalah menahan Marah/ emosi, inilah kata Rosulullah SAW berpesan setelah kita melawan musuh dalam peperangan. Ada perlawanan yang terbesar adalah menahan Nafsu kita. Karena nafsu selalu mengarahkan manusia kepada keburukan. Sebagaimana kisah-kisah yang terjadi para nabi, tabiin dll.  Selalu mengigatkan kita agar terus memperbaiki diri kita agar menjadi orang Lurus Niatnya. Maka puasa Latihan sabar yang luar biasa. Semoga kita mampu mengambil hikmah dari bulan Ramadhan ini.
  3. Tawakal. Pasrah setelah kita berikhtiar, membuat kita sadar bahwa apa yang kita kerjakan belum tentu mendapatkan hasil yang terbaik. Maka kita manusia hanya menjalankan hidup ini dengan Ikhtiar kita. Jangan mudah menyerah walaupun belum mendapatkan hasil yang terbaik. Bahkan ada yang mengatakan amalan kita 99 persen karena Rahmat Tuhan dan sisanya 1% dari Tindakan kita.
  4. Manusia Bertakwa. Menjadi manusia Takwa tidak mundah. Setelah kita melalui bulan Puasa ini kita diminta untuk menjaga nilai-nilai puasa ini menjadi bagian kehidupan kita. Derajat Takwa kita raih dengan terus menjaga diri perbuatan keji dan mungkar.

Niat kita menjadi berkurang pahalanya.

Puasa yang dilakukan hanya untuk mengikuti Sebagian manusia karena mereka berpuasa. Apa beda kita dengan orang yang non Islam. Mereka puasa hanya mendapatkan lapar dan haus.

Puasa kita lakukan, namun kita masih membicarakan kekurangan orang lain, melangkah ke tempat maksiat, megadu domba, dll

Puasa kita lakukan untuk mengejar keuntungan sesaat. Apakah dengan puasa ini mendapatkan keuntungan materi baik karena perdagangan, orintasi pada dunia. Sedangkan akhiratnya di lupakan

2. Amalan di Bulan Ramadhan

Bulan Ramdhan juga disebut dengan Syahrul Quran, turunya Alquran. Bahkan dikisahkan para sahabat berlomba untuk membaca quran 30 juz bisa dalam satu hari, tiga hari. Kalau mengikuti para sahabat Rosulullah kita akan tidak sangup maka lakukan sesuai  kesangupan kita. Minimal satu bulan ini kita bisa membaca 1 juz Quran. Quran bukan hanya dibaca tapi juga dipahami artinya dan diamalakan dlm kehidupan kita. Qur’an akan menjadi syafaat bagi hamba yang membaca di akhirat kelak. Begitu Puasa akan memberikan kita pintu surga melalui pintu Ar Royyan.

Sholat Malam dibulan ini Namanya Sholat Tarawih ada yang 11 dan 23 rokaat di Masjid dan Mushola. Bahkan diajurkan juga untuk melakukan lagi sebelum saur. Sholat malam ini memang berat bagi manusia setelah tidur kemudian bangun di 1/3 (sepertiga malam) untuk sholat. Keajaiban sholat malam menurut hadist, akan memberikan dikuatkan kedudukan, diberikan jalan keluar serta Allah menjamin kehidupan pada esok harinya.

Melambatkan saur dan menyegerakan berbuka. Puasa dimulai makan sebelum subuh, untuk menguatkan  tubuh agar bertahan selama siang hari, kemudian ketika berbuka maka segara berbuka walaupun hanya air putih. Manfaat bahwa melambatkan makan kita agar tida terburu-buru dalam makan kemudian ketika lapar makan dengan secukupnya, biasanya sudah kenyang. Namun kebyakan kita makan berbuka bervariasi diabadingkan saurnya..

Itikaf 10  hari terakhir Ramadhan, itikaf artinya berdiam diri di masjid, ada yang mengatakan 10 hari terakhir ada juga yang malam harinya sampai subuh kembali ke rumah. Itikaf ibadahnya para nabi dan salafusholeh dalam menyiapkan diri akan berakhirnya Ramdhan.  Mereka berlomba-lomba memperbaiki ibadah mereka, sambil bermunajat agar bertemu kembali di tahun depan dengan Ramadhan berikutnya dan ada satu malam lebih baik dengan 1000 bulan bagi hamba yang melakukannn ibadah di malam hari yaitu lailatul qodar. Makanya orang yang merasa mendapatkan akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Namun sayang banyak orang berduyun-duyun pergi ke pasar, ke mall hanya untuk mempersiapkan makanan untuk puasa dan hari Raya/ Lebaran. Biasanya diimingi dengan diskon besar  dan lain lain. Ada Sebagian orang untuk pulang kampung untuk dapat lebaran di kampung. Bagi sebagaian masyarakat kita bahwa tradisi momentum berkumpul keluarga yaitu lebaran tiba, berbeda suasana dengan bulan lain.

Kisah Ulet dan Ular

Mengambil pelajaran dengan fenomena di Alam, mengajarkan kita agar bagaimana metabolisme dalam tumbuh dan kembang binatang, misal ulet dan ular. Binatang punya cara sendiri dalam mempertahankan hidup. Bahkan di alam luas mereka bertarung hidup agar bisa survive (bertahan) dalam hidup. Ulet binatang kecil mempunyai kebiasaan menempel pada daun. Mereka memakan daun, dan kadang juga membuat membuat pohon habis daunya, namun bedanya ulat yang akan menjadi kupu-kupu. Proses uniknya ulat Ketika menjadi kupu-kupu melalui kepompong, berpuasa didalamnya. Setelah memakan daun, akan mengeluarkan enzim dalam tubuh mereka sehinga akan menempel pada batang pohon kemudian menjadi Kupu-kupu yang indah. Sedangkan kalau kita lihat Ular dalam proses perkembangan. Ular akan memakan hewan lainya kemudian tidur sehinga pada saat tertentu akan menganti kulitnya.

Dari dua binatang ini, ada proses yang berbeda dari ulat dan ular. Begitu juga manusia ada yang melihat  puasa baik untuk keimanan bahkan Kesehatan mereka dan ada Sebagian orang tidak senang karena tidak  bisa maaf merokok, ngopi pada pagi hari, serta alasan lainnya. Orang yang melihat puasa sebagai hal positif dan bahkan bisa bermanfaat bagi orang lain, maka kita akan senang mengikuti puasa. Karena manusia Allah berikan potensi akal, jasa dan ruh secara baik, sedangkan binatang hanya diberikan insting untuk bertahan hidup.

Ramadhan sebagai bulan Merenungi diri

1. Meilihat kedalam diri (inner beauty), puasa menahan diri dari Makan, minum serta syahwat, kurang lebih 14 jam. Pada awal puasa mungkin berat. Namun setelah beberapa hari akan terbiasa dengan kondisi tersebut. Artinya manusia bisa beradapatasi dengan lingkungannya. Puasa juga bertingkat derajatnya. Apabila tahun ini kita mendapatkan puasa awam. Maka kita berusaha untuk puasa khusus, puasa dan menjaga lisa dan perbuatan kita dari yang mengurangi pahala puasa. Maka perlu effort, kemauan kuat agar bisa mencapai derajat ini. apalagi puasa super khusus.

Melihat kedalam puasa bisa diibaratkan jendela diri kita yang mungkin orang lain tahu kita belum tahu, maka kita harus bisa memposisikan diri kita untuk menjadi murid dan gurunya adalah Alam dan sang Pencipta. Kita harus banyak belajar  menahan diri  agar kita mendapat pemahaman baru agar bisa digunakan untuk hidup kita. Bahkan semakin tahu seseorang maka berkurang ilmunya. Karena ada yang belum diketuhi oleh dirinya.

2. Ramadhan mengigatkan akan hidup sesaat. Ada kalanya manusia hidup dalam bayang-bayangan dirinya, kalau pagi kelihatan Panjang kemudiaan siang lalu sore mulai sedikit kelihatan bayangan sampai malam hari kita tidak bisa melihat bayangan kita. Bayangan itu adalah kematian kita. Apakah kita bisa hidup untuk esok hari kita belum tahu.

3. Ramadhan akan berpisah. Artinya waktu kita berbuat di dunia akhirnya Kembali ke diri kita. Ada bulan Syawal sebagai bulan peningkatan amal kita. Maka selesai Ramadhan harusnya dapat meningkat amalan kita. Karena kita belum tentu bisa bertemu dengan Ramadhan tahun depan.

Momentum menjadi Manusia Langit

Ibarat Latihan sepeda/motor, awalnya jatuh bangun, jalan sampai kita menemukan titik keseimbangan sampai akhirnya kita bisa naik motor dan menjadi terbiasa pada hari berikutnya. Latihan Yang Allah berikan di bulan Ramadhan ini. Hampir mirip dengan orang Latihan sepeda/Motor. Manusia awalnya senang, gembira serta bisa menikmati Puasa. Namun kadang kita perhatikan di masjid/ mushola ramainya di awal puasa. 10 hari awal baru di 10 hari kedua mulai menurun, bahkan menjadi pemandangan umum kalau yang ke masjid adalah para Lansia dan dewasa sedangkan anak-anak dan remaja sibuk dengan bermain di rumah dan disekitar Masjid. Inilah tantangan kita sebagai orang beriman. Mengapa anak-anak kita tidak nyaman di Masjid. Salah satunya orang tua tidak mau berisik/ tergangu oleh celoteh mereka. Kalau Masjid sepi oleh anak-anak dan remaja maka ada yang salah dalam memberikan Pendidikan kepada mereka. Masjid harus bisa merangkul menjadi tempat nyaman buat anak-anak kita. Momentum Ramadhan harusnya menjadi tempat belajar anak-anak kita tentang agama, ibadah dan akhlaq. Anak kita perlu diajarkan untuk memahami sholat dengan rukuknya.  Sehinga bukan hanya dibiarkan anak kita mengangu ketika sholat. Maka tugas kita bersama agar DKM (Pengurus masjid) menyiapkan ustad/ guru buat anak-anak kita belajar sholat dll. Manusia inilah guru sesungguhnya yang mampu membantu Pendidikan anak kita, bekerja tanpa ada imbalan, dan liputan berita medsos.  Manusia langit orientasi mereka kepada pahala dari Allah SWT.

Ramadhan mempunyai satu malam Lailatul Qodar. Maka Sebagian orang mengejar untuk meraih malam itu dengan melakukan Itikaf (berdiam diri di masjid). Bertafakur, beribadah, melakukan sholat malam tambahan sampai menjelang saur. Manusia ini juga dikatakan manusia langit karena mencoba mengurangi kesibukan dunia dengan kesibukan akhiratnya. Bahkan pagi harinya berusaha memberikan manfaat bagi sekitarnya apakah dengan memberikan makan orang berpuasa, menolong orang, menjaga lisan dari dosa. Mendoakan orang lain yang kesusahan dll. Orientasi bukan untuk dirinya namun buat sang Pencipta bentuk syukur dia atas nikmat yang diberikan kepadanya.

Ramadhan oh Ramadahan

Hanya di bulan ini ummat Islam semangat dalam melakukan ibadah. Bukan berarti bulan lain ibadah biasa-saja. Maka perlu di buat perencanaan hidup untuk 11 bulan berikutnya. Agar Ramadhan tahun depan lebih baik dari tahun sebelumnya.  Mungkin Sebagian orang datang dan pergi dalam kehidupan kita. Maka kita senantiasa berpacu hidup kita dengan amalan apa yang kita siapkan besok/ kematian. Apakah kita sudah mempersiapkan atau belum. Mari kita bertanya pada diri kita masing-masing.

Ramadhan begitu Sayang di tiinggalkan begitu aja. Allah masih memberikan kesempatan hambanya untuk kembali ke Islam dan meningkatkan keimanan kita. Begitu banyak rahmat Allah bertebaran pada bulan Ramadhan dari awal dan akhirnya penuh dengan nilai ilahiah dan kedamaian manusia. Orang yang kaya mampu memberikan hartanya bagi fakir miskin, orang yang sholeh memberikan makanan berbuka ke masjid atau mushola, bahkan ada tradisi takjil/ memberikan buka untuk puasa. Pada akhir ramadhan orang berlomba memberikan kebahagian orang lain baik Zakat, THR, Bonus lainya.

Ramadhan oh Ramadhan, tahun ini dengan ujian (wabah Corona/ Covid-19)

Ramadhan oh Ramadhan, sholat di rumah

Ramadhan oh Ramdhan, tarawih di rumah

Ramdhan oh Ramadhan, berbeda dengan tahun lalu

Ramadhan oh Ramdahan, semoga Allah mengangkat dosa kita dan Kembali seperti kembali Fitri.

Penulis: Ribee Rusdi, Pancoran Mas, April 2021