DEPOKNETWORK.COM – Kelurahan Pondok Jaya menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2024 untuk tahun anggaran 2025, diharapkan mampu mendukung penatapan program prioritas pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Musrenbang kali ini juga menjadi ajang perpisahan bagi Lurah Pondok Jaya lama yaitu Nurman Hakim, yang kini diganti Denny Ferdian. di Taman Anwar, RT03 / RW 05, Kecamatan Cipayung, Depok. Senin (16/01/2024)
Camat Cipayung, Hasan Nurdin mengatakan, Lurah dan Stakeholder Pondok Jaya sudah melakukan kegiatan Musrenbang sesuai dengan arahan Badan Badan Perencaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah atau Bappeda Kota Depok.
“Dimulai dari rembuk RW lalu Pra Musrenbang dan dilanjutkan Musrenbang yang digelar pada hari ini,” ucapnya.
Hasan Nurdin berpesan, pembangunan harus disesuaikan dengan usulan yang diajukan oleh RW yang ada di Pondok Jaya.
“Diharapkan usulan dari RW diangkat oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) sesuai dengan prioritas kebutuhan dari lingkungan Pondok Jaya, dan yang tidak diprioritaskan bisa masuk kedalam prioritas kecamatan,” kata Hasan Nurdin.
Sementara itu, Nurman Hakim menuturkan, ada beberapa hasil dari Pra Musrenbang yang dibahas di Musrenbang 2025 kali ini. Anggaran yang diberikan dari Bappeda berjumlah Rp2,5 miliar untuk Pembangunan fisik dan non fisik di Kelurahan Pondok Jaya.
“Yang menjadi fokus pembangunan saat ini adalah pembangunan SDM. Ada pembangunan Posyandu di RW1 dan peningkatan Kampung Caraka yang akan menjadi prioritas, sesuai dengan tema kesejahteraan,” jelas Nurman Hakim.
Nurman Hakim menambahkan, kedepannya pembangunan di Pondok Jaya dapat merata diseluruh RW.
“Saya kan sudah pindah ke Kelurahan Pondok Cina saat ini, semoga kedepannya dibawah pimpinan lurah yang baru Pondok Jaya semakin berkembang dalam Pembangunan di wilayahnya,” ungkap Nurman Hakim.
Lurah Pondok Jaya, Denny Ferdian mengatakan, pembangunan fisik atau infrastruktur masih mendominasi usulan rencana pembangunan tahun 2025. Sekitar di atas 50 persen dari anggaran yang dialokasikan.
“Pembangunan fisik masih lebih fokus banyak ke infrastruktur, di atas 50 persen lebih dari dana kelurahan Rp2,5 miliar,” katanya, usai acara tersebut.
Pembangunan fisik yang dimaksud di antaranya, perbaikan jalan, perbaikan saluran air, pembuatan sumur resapan, pembuatan septictank, dan lain-lain.
Lanjut Denny, sejatinya pembangunan tidak hanya fisik namun juga non fisik. Yaitu, pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) meliputi pelatihan bagi remaja, kader posyandu, dan lainny,” pungkasnya. (Abie)
