Pesan Wali kota Dalam Wisuda Sekolah Ayah Bunda Spesial Angkatan Kedua di Depok

Walikota Depok Mohamad Idris, menghadiri Wisuda Sekolah Ayah Bunda Spesial Angkatan Kedua. (Istimewa)

DEPOKNETWORK.COM – Walikota Depok Mohamad Idris, menghadiri acara Wisuda Sekolah Ayah Bunda Spesial Angkatan Kedua dengan tema “Ayah Bunda Berdaya Anak Bahagia” didampingin Ketua TP PKK Kota Depok Elly Farida, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana ( DP3AP2KB) Nessi Annisa Handari di Aula Teratai Lantai 1 Gedung Balaikota Depok.

Nessi mengatakan, Hari ini Wisuda angkatan kedua khusus sekolah Ayah Bunda spesialis, kalau digabungkan keseluruhannya sudah ada 4 angkatan yang di wisuda, sementara yang amat spesial sudah 2 angkatan. Senin (25/09/2023).

“Alhamdulillah sebagai informasi dengan adanya sekolah Ayah Bunda Spesial adalah bentuk perhatian dari Pemerintah Kota Depok yang menginginkan adanya sekolah Bagi Ayah Bunda yang memiliki anak mempunyai kebutuhan khusus sehingga kemudian anak-anak bisa mendapatkan pendampingan yang khusus sehingga mereka kita harapkan menjadi generasi penerus,” ucap Nessi.

Terima kasih bunda Elly, Alhamdulillah maksud dan tujuan kegiatan hari ini adalah dalam rangka mewujudkan ketahanan keluarga ada sekitar 250 alumni Ayah Bunda yang selama pembelajaran mereka mengikutinya dengan serius lalu mereka juga ternyata bisa sharing gitu Jadi kita memberikan apresiasilah kepada Ayah Bunda,” ujarnya.

Pada saat pembelajaran menginspirasi bagi peserta-peserta yang lainnya cuma 6 kali pertemuan dari pagi sampai sore, Alhamdulillah memang dirasakan Ayah Bunda Spesial itu adalah ayahnya juga ikut sampai selesai.

Biasanya kalau Ayah Bunda diberikan beberapa materi bagaimana mereka mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi di rumah. kata Nessi.

Mohammad Idris dalam sambutannya mengatakan, peserta sekolah Ayah Bunda spesialis terbatas karena memang ini kalau jadi bisa jadi roll model harus disiapkan Depok dengan peserta yang lebih banyak lagi.

Harapan Kita bukan hanya sekedar diwisuda selesai tapi akan jadi “Duta dan jadi syiar lah seperti syiar pendakwah”. Kalau dari segi bahasa agama yang mereka tertarik dari sekolah misalnya keterampilan termasuk komunikasi yang jadi bagian sarana sesuatu yang mereka tidak dapatkan, ini praktek serta contoh-contohnya.

Maka dari itu saya berpesan dan perlu di ingat kita tidak pernah mengajukan sama Tuhan untuk melahiran anak kita seperti apa nantinya, kita nggak pernah meminta ini terserah yang maha kuasa memberikan memang sudah dari Tuhan seperti itu. Tetapi untuk menjadikan anak-anak kita sukses bahagia adalah pilihan dengan ikhtiar,” tutup Idris.(Abie)