Awas! Terjebak Dalam Lubang Kemaksiatan

Maksiat merupakan perbuatan yang melanggar perintah Allah SWT, yang apabila di lakukan akan mendapatkan dosa. Perbuatan maksiat adalah perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang muslim.

Namun mirisnya, masih banyak umat muslim yang terjerumus dan terjebak dalam kemaksiatan. Perbuatan maksiat sangat membahayakan kehidupan seseorang, baik di dunia maupun di akhirat. Maksiat dapat membutakan mata dan menutup hati manusia, menyebabkan seseorang tak peduli lagi dengan baik dan buruk suatu perbuatan. Mata mereka buta akan kebaikan, telinga mereka tuli akan kebenaran, hati mereka tertutup dan susah dilunakkan. Seperti yang di ingatkan Imam al-Hârits al-Muhâsibi dalam kitabnya, Risalah al-Mustarsyidîn.

وَاعْلَمْ يَا أَخِي أَنَّ الذُّنُوْبَ تُوْرِثُ الْغَفْلَةَ وَالْغَفْلَةُ تُوْرِثُ الْقَسْوَةَ وَالْقَسْوَةُ تُوْرِثُ الْبُعْدَ مِنَ اللهِ وَالْبُعْدُ مِنَ اللهِ يُوْرِثُ النَّارَ وَإِنَمَا يَتَفَكَّرُ فِي هَذِهِ الأَحْيَاءُ وَأَمَّا الأَمْوَاتُ فَقَد أمَاتَوْا أَنْفُسَهُمْ بِحُبِّ الدُّنْيَا

Artinya: Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa dosa-dosa mengakibatkan kelalaian, dan kelalaian mengakibatkan keras (hati), dan keras hati mengakibatkan jauhnya (diri) dari Allah, dan jauh dari Allah mengakibatkan siksaan di neraka. Hanya saja yang memikirkan ini adalah orang-orang yang hidup, adapun orang-orang yang telah mati, sungguh mereka telah mematikan diri mereka dengan mencintai dunia (Imam al-Hârits al-Muhâsibi, Risâlah al-Mustarsyidîn, Dar el-Salâm, halaman 154-155).

Syekh Abdul Fattah Abu Guddah meringkas akibat-akibat dari maksiat dan dosa dari kitab al-Jawâb al-Kâfi liman Sa`ala ‘an ad-Dawâ asy-Syâfi.

Menurutnya, di antara akibat melakukan kemaksiatan adalah terhalangnya seseorang dari ilmu dan rezeki, timbul perilaku menyimpang antara dirinya dengan Allah, dirinya dengan orang lain, mempersulit urusan-urusannya, gelapnya hati, wajah, dan kuburan, lalainya hati dan badan, terhalangnya dari ketaatan, sia-sianya umur, menumbuhkan kemaksiatan sejenisnya, melemahkan keinginannya untuk taat pada Allah swt.

Orang yang bermaksiat juga sudah pastinya akan mendapatkan dosa yang akan menjerumuskannya ke dalam neraka sebagai balasan atas apa yang sudah di perbuatnya. Seperti firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nisa ayat 14:

وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُهِينٌ

Artinya: Barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya, dan baginya siksa yang menghinakan (QS an-Nisa: 14).

Ayat di atas menjelaskan bahwa perbuatan durhaka atau maksiat kepada Allah dapat berakibat kekekalan di dalam neraka. Bentuk hukuman yang berat menunjukan suatu larangan yang wajib dihindari.

Dari penjelasan di atas, dapat kita ketahui betapa buruknya dampak yang di berikan dari perbuatan maksiat itu. Maka dari itu, mari sama-sama kita jauhi perbuatan maksiat itu. Apalagi, sampai menganggap enteng perbuatan maksiat, baik yang dosanya kecil maupun yang dosanya besar. Karena sekali kita terjerumus dalam kemaksiatan, seringnya bukan hal yang mudah untuk lepas dari “kenyamanan” dari maksiat itu.

Semoga melalui tulisan di atas, kita sebagai umat muslim dapat terhindar dan menghindari diri dari perbuatan maksiat, serta mari sama-sama kita berhenti dan bertaubat dengan kesungguhan atas perbuatan maksiat yang telah atau bahkan sedang kita lakukan.

 

 

 

 

Oleh : Zaid Abdulhafidz – Mahasiswa STEI SEBI