Tiga Besar Calon Sekda, DEEP Depok : Ini Yang Kami Khawatirkan

Fajri
Fajri Syahiddinillah, Koordinator DEEP Kota Depok.

DEPOKNETWORK.COM  – Setelah melalui berbagai tahap seleksi calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, muncullah tiga nama tersisa yakni Dudi Mi’raz Imaduddin, Supian Suri dan Wijayanto. Ketiga kandidat calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok tersebut merupakan calon yang lolos dengan nilai terbaik berdasarkan urutan abjad yang diumumkan melalui surat bernomor 800/022-PST/BKPSDM/VI/2021.

Koordinator Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Kota Depok, Fajri Syahiddinillah mengatakan bahwa tiga nama ini mengindikasikan jika seleksi Sekretaris Daerah ini sudah direncanakan.

“Kami memandang tersisanya tiga nama ini mengindikasikan jika seleksi Sekda kali ini memang sudah by desain. Sebagaimana Manifesto Politik DEEP Kota Depok 25 Februari 2021, DEEP telah menyampaikan dihadapan awak pers, timbul keresahan elemen masyarakat Kota Depok mengenai politik dinasti dan oligarki di Kota Depok dimana sangat perlu menjadi perhatian lebih oleh kita semua,” ujar Syahid, sapaan akrabnya.

Ia melanjutkan, Kami mengingatkan tentang politik dinasti Walikota ditambah oknum tim sukses yang memakai stempel Walikota dan Wakil Walikota untuk kepentingan individu. Adapun hasil 3 besar Calon Sekretaris Daerah (Sekda) memiliki hubungan kerabat dengan Walikota.

“Kami mengingatkan tentang politik dinasti yang sudah menjadi rahasia umum, ditambah oknum tim sukses yang memakai stempel Walikota dan Wakil Walikota untuk kepentingan individu. Dan kini dengan hasil tiga besar ini seakan terbukti, ada satu diantara tiga nama yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Walikota,” jelasnya.

Selanjutnya, DEEP meminta Walikota dan Wakil Walikota Depok terpilih mempunyai komitmen dalam menegakkan pemerintah yang bersih.

“DEEP sedari awal meminta walikota dan wakil walikota Depok terpilih untuk mempunyai komitmen menegakkan pemerintah yang bersih dari perilaku korupsi kolusi dan nepotisme sampai ke tingkat kelurahan bahkan,” ungkapnya.

Masih dikatakannya, kami memperingatkan kepada Walikota dan Wakil Walikota Depok sebagai yang mempunyai wewenang memilih Sekretaris Daerah harus berhati-hati sehingga tidak terjebak karena kekuasaan.

“Sebagai yang mempunyai kuasa memilih Sekretaris Daerah, hati-hati jangan sampai terjebak karena kekuasaan ini manis yang terasa hanya sebentar. Semoga kekhawatiran kami sebagai elemen masyarakat sipil tidak terjadi dan Depok menjadi sebenar-benarnya kota yang Demokratis,” Kata Syahid.

Diakhir ia mengatakan, masyarakat menjadi pengawas pemerintahan Depok sehingga tidak ada istilah tim sukses dan yang paling istimewa dan Walikota serta Wakil Walikota Depok harus mengistimewakan warganya.

“Sudah saatnya masyarakat menjadi pengawas pemerintahan Depok yang akan berjalan ini, tidak ada istilah timses lagi, tidak ada yang dianggap paling istimewa. Walikota dan wakil Walikota harus mengistimewakan warganya. Kita mulai dari seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) ini,” pungkasnya. (Andi)