Para pemula ketika baru mencoba berinvestasi saham masih sangat takut, karena memang wajar ketika mereka menaruh uang tersebut tanpa disadari mereka bisa saja mendapatkan kembali uang tersebut dengan jumlah menguntungkan ataupun bisa kehilangan uang tersebut hanya dalam waktu beberapa menit saja.
Maka tidak heran para pemula memang masih kebingungan bagaimana cara memilih saham yang tepat dan harganya cepat naik agar mereka bisa mendapatkan sebuah keuntungan. Sebagian pemula bisa untuk mencari rekomendasi dari senior, bocoran dari broker saham atau ada juga contekan dari grup saham, namun ada juga yang memilih saham karena memakai feeling nya entah karena perusahaannya itu dianggap terkenal, karena produknya terlihat dimana mana dan karena suka dengan produknya.
Para investor pemula banyak sekali yang frustasi karena naik turunnya harga perusahaan, tidak sedikit yang menderita kerugian bahkan ada yang sampai jatuh bangkrut karna terlalu yakin pada keputusannya dan adapula yang menyalahkan rekomendasi dari orang lain. Karena para investor pemula ini tidak menyadari kalau mereka cuma jalan ditempat tidak bertambahnya pada ilmu.
Karena waktu mereka hanya dihabisi buat mencari rekomendasi dari analisis orang lain dan bertransaksi tanpa punya planning plan yang terukur, maka banyak orang bilang yang mulai berinvestasi saham itu sangat banyak, namun yang bertahan pada dunia pasar modal hanya sedikit yang akhirnya menyerah dipertengahan jalan.
Oleh : Zahra Nur Cahaya – Mahasiswa STEI SEBI
