Hadiri Harlah ke-4, Komisioner KPU RI Parsadaan Harahap Mengapresiasi Kinerja Yayasan Vinus

"Ini korelasinya menyangkut dengan lembaga-lembaga yang fokus pada perkembangan demokrasi di Indonesia, sehingga kami mendukung Yayasan Vinus," ujar Komisioner KPU RI.

Parsadaan Harahap
Komisioner KPU RI, Parsadaan Harahap menghadiri tasyakuran Harlah Yayasan Visi Nusantara Maju (Vinus) ke-4. (Foto: Istimewa)

Bogor – Tasyakuran Hari Lahir (Harlah) Yayasan Visi Nusantara Maju (Vinus) ke-4, dihiasi dengan pemandangan yang berbeda. Pasalnya, Komisioner KPU RI Parsadaan Harahap mengenakan pakaian bergambar KTP elektronik.

Parsadaan Harahap mengatakan, dirinya mengenakan pakaian bergambar KTP itu hanya iseng saja. Tetapi, Ia mengartikan dengan berpakaian KTP karena pemilih yang boleh atau yang terdaftar sebagai pemilih untuk menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu harus berbasis KTP Elektronik.

“Kok bajunya yang diwawancarai, inikan baju Dukcapil. Ini lagi iseng aja, ini punya Dukcapil saya pakai bukan punya KPU. Pemilih terdaftar itu harus berbasis KTP elektronik,” katanya saat ditanya awak media.

Ia berharap, semua yang sudah memiliki KTP elektronik dan sudah memenuhi syarat untuk bisa mendaftar sebagai pemilih dan juga mengecek apakah warga yang memiliki KTP-el tersebut sudah terdaftar sebagai pemilih.

Dia menjelaskan, datangnya ke Harlah Vinus ini untuk memenuhi undangan Yusfitriadi selaku ketua yayasan Vinus dan dia juga mengapresiasi kinerja Yayasan Vinus yang selama ini berperan aktif dalam membangun bangsa, serta fokus terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia.

“Ini korelasinya menyangkut dengan lembaga-lembaga yang fokus pada perkembangan demokrasi di Indonesia, sehingga kami mendukung Yayasan Vinus,” ujar Komisioner KPU RI.

Ditempat yang sama, Politisi Golkar Kabupaten Bogor, Ade Rohendi mengatakan, secara pribadi datang ke Harlah Vinus itu karena Yusfitriadi sebagai sahabat yang sudah cukup lama dan juga sama-sama dari Bogor Barat.

“Kalau dari segi pekerjaan, kami sama-sama profesional, dan saya juga mengapresiasi terhadap kinerja Vinus karena memiliki pemikiran yang positif, yang sudah banyak berkontribusi untuk bangsa dan negara dari sebuah pemikiran tersebut,” ucap Ade Rohendi.

Sementara itu, Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju (Vinus), Yusfitriadi mengatakan, kehadiran para politisi dan juga KPU, serta Bawaslu itu karena memang dari dirinya sebagai penggiat pemilu sejak 1998.

“Artinya tidak mungkin lepas jaringan dari mereka, dan dengan merekalah kita membuka peluang-peluang lain yang hanya bukan urusan penyelenggara karena cuma lima tahun, karena profiling saya yang bergerak di bidang kepemiluan, maka tidak aneh saya punya relasi yang kuat dengan kawan-kawan penyelenggara pemilu,” tuturnya.

Yusfitriadi pun berharap di usia ke 4 tahun ini, kehadiran Vinus dapat diterima oleh masyarakat luas. Selain itu, dirinya meminta kepada rekan-rekan yang ada di Vinus untuk menularkan spirit-spirit ekosistem pemberdayaan dan kemandirian kepada masyarakat.

“Kita punya lembaga keuangan Koperasi galang Vinus nusantara, tiga tahun asetnya sekitar 7 miliar. Kita punya Perguruan tinggi, kemudian kita punya minimarket dan punya media online, punya lembaga hukum, kita juga punya filantropi, dan kita punya lembaga inkubator bisnis dan ini yang saya sebut ekosistem pemberdayaan dan kemandirian,” katanya.

Yusfitriadi berharap spirit-spirit yang ada di sini ditebar di tengah-tengah masyarakat ingin menumbuhkan pemberdayaan masyarakat dan saya ingin menyebarkan virus ini ke beberapa provinsi.

“Sudah ada sekitar 7 provinsi yang menyambut Gagasan Vinus ini. Tujuan kita engga mau generasi ke depan ini tidak memiliki spirit itu kira-kira,” pungkasnya.