Milad 58 Tahun IMM, Sudahkah Mandiri?

IMM Fisip
Flyer kegiatan diskusi publik PK IMM Fisip UMJ. (Foto: Istimewa)

JAKARTA – Pimpinan Komisariat IMM FISIP UMJ melaksanakan Diskusi Publik dalam rangka Semarak Milad IMM Ke – 58 Tahun via Zoom Meeting dengan mengambil tema ‘Kapitalisasi Gerakan untuk Mewujudkan Kemandirian Ikatan’, Senin (21/03/2022).

Dihadiri oleh Dr(cand). Drs. Armyn Gultom, M. Si selaku Ketua Umum KoorNas FOKAL IMM yang juga mengisi Sambutan diawal acara, sedangkan narasumber yang hadir dalam Diskusi Publik tersebut ada Dr. Andi Fajar Asti, M.Pd., M.Sc (Direktur Eksekutif ASPEKSINDO) – Syahrul Hasan, M.AP., M. M (Direktur BUMD PAM Jaya) – Zaedi Basiturrozak, S.Psi., M.Si (Bendahara Umum PP Pemuda Muhammadiyah).

Diskusi Publik yang diadakan oleh Komisariat IMM FISIP UMJ dihadiri oleh lebih kurang 80 peserta yang terdiri dari Kader IMM FISIP, Pimpinan Pemuda Muhammadiyah dari berbagai daerah, hingga FOKAL IMM FISIP UMJ.

Diskusi Publik yang diadakan oleh Komisariat IMM FISIP UMJ dihadiri oleh lebih kurang 80 peserta yang terdiri dari Kader IMM FISIP, Pimpinan Pemuda Muhammadiyah dari berbagai daerah, hingga FOKAL IMM FISIP UMJ.

Raja Faidz El Shidqi selaku Ketua Umum PK. IMM FISIP UMJ menjelaskan tujuan diadakannya Diskusi Publik tersebut.

“Diskusi Publik Semarak Milad IMM Ke – 58 Tahun ini diadakan dengan tujuan untuk merefleksikan langkah gerak IMM dalam upaya mengkapitalisasi atau memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh IMM Se – Indonesia juga turut sebagai upaya merumuskan gerakan praksis tanpa harus menggadaikan integritas sebagai seorang Mahasiswa,” ujar Raja.

Diskusi yang diadakan kemarin berjalan cukup efektif, walaupun memang masih kurangnya respon dari peserta yang hadir. Akan tetapi forum diskusi terbilang hidup dan cukup tegang dikarenakan perdebatan dan silang pendapat yang justru datang dari narasumber-narasumber yang ada, bahkan Ketua Umum KoorNas FOKAL IMM yang awalnya memberi sambutan juga ikut serta meramaikan diskusi yang dipantik oleh narasumber terakhir, yaitu Dr. Andi Fajar Asti, M.Pd., M.Sc.

Raja menambahkan, Diskusi yang diadakan kemarin berjalan cukup efektif, walaupun memang masih kurangnya respon dari peserta yang hadir. Akan tetapi forum diskusi terbilang hidup dan cukup tegang dikarenakan perdebatan dan silang pendapat yang justru datang dari narasumber-narasumber yang ada, bahkan Ketua Umum KoorNas FOKAL IMM yang awalnya memberi sambutan juga ikut serta meramaikan diskusi yang dipantik oleh narasumber terakhir, yaitu Dr. Andi Fajar Asti, M.Pd., M.Sc.

Ditempat yang sama, Direktur Eksekutif Aspeksindo yang juga sebagai narasumber dalam Diskusi Publik ini, Dr. Andi Fajar Asti, M.Pd., M.Sc. mengatakan, Muhammadiyah dan seluruh organisasi Otonomnya bahkan IMM dengan FOKAL nya belum mampu untuk meng-kapitalisasi jaringan yang ada, ketika berbicara bank data persebaran alumni IMM pun FOKAL belum mempunyai data lengkap terkait persebaran alumni di seluruh Indonesia yang seharusnya dengan modal bank data seperti itu lah IMM bahkan Muhammadiyah akan mampu mengkapitalisasi jaringannya.

“Bayangkan seorang Ayahanda Anwar Abbas, meng-klaim bahwa warga Muhammadiyah berjumlah 60 juta dan tersebar di seluruh Indonesia dengan aset ratusan Triliun. Mengapa Menara 62 (PP Muhammadiyah) tidak menggunakan kekuasaannya untuk memaksimalkan potensi besar dari Muhammadiyah dengan memberi satu instruksi kepada seluruh Pimpinan Ortom bahkan Rektor-Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah?,” Tuturnya.

Selain bicara minimnya upaya mengkapitalisasi jaringan dari Muhammadiyah dan Seluruh Ortomnya, Zaedi Basiturrozak, M.Si selaku Bendahara Umum PP Pemuda Muhammadiyah juga mengatakan, untuk mewujudkan sebuah kemandirian diperlukan sikap otonom dari setiap kader Muhammadiyah khususnya IMM yang ditunjukkan dalam bentuk kebebasan berpikir, hingga bebas menentukan suatu keputusan, diperlukannya juga jejaring yang bagus dan penguasaan lingkungan yang baik.

Terlebih menurutnya Kader IMM juga harus menguatkan dan meningkatkan kapasitas Intelektualnya sebagai mahasiswa dan IMM dikenal sebagai gerakan Intelektualitas yang juga menjadi afirmasi terhadap pernyataan Syahrul Hasan, M.AP., M.M selaku Direktur BUMD PAM Jaya yang mengatakan bahwa IMM harus membangun gerakan Pemikiran, Gerakan Digital serta perlu adanya rivalitas atau sparing partner.

 

(Ed)