Ragam  

Menyikapi Perayaan Isra’ Mi’raj di Tengah Pandemi

Ilustrasi
Ilustrasi.

Sebagian dari kita mungkin tidak terlalu tahu apa yang terjadi saat Isra’ Mi’raj karena mungkin kita tidak terlalu mengindahkan ajaran atau menerimanya sebagai peristiwa keagamaan yang diperingati setiap tahun oleh umat muslim, jadi mirip ritual rutin saja dan kita mendapat libur dari sekolah dan pekerjaan.

Sejatinya Isra’ Mi’raj adalah dua peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah umat Islam. Pertama Isra’ adalah perisitwa dimana Nabi Muhammad SAW diberangkatkan dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa dalam satu malam saja. Padahal dalam kondisi normal, butuh beberapa jam bahkan beberapa hari untuk melampaui jarak terseut yang mana hala tersebut tak dapat di lakukan tanpa kehendak Allah S.W.T.

Peristiwa kedua adalah Mi’raj yang merupakan peristiwa dimana nabi Muhammad sebagai rasul dan ditinggikan oleh Allah S.W.T. dinaikkan ke langit sampai ke tempat tertinggi dari langit yaitu langit ketujuh. Lapisan tertinggi dari langit ini disebut sebagai Sidratul Muntaha tempat nabi Muhammad S.A.W. bertemu dengan Allah S.W.T. Dalam peristiwa Mi’raj ini, nabi juga diberkenankan oleh Allah untuk menyaksikan surga dan neraka.

Hal yang terpenting dari dua perisitiwa yang menunjukkan kebesaran Allah S.W.T. ini adalah Nabi Muhammad S.A.W. menerima perintah Allah S.W.T. untuk melakukan shalat sebanyak 50 kali sehari. Namun Nabi mohon dengan hormat dan sangat kepada Allah S.W.T untuk mengurangi perintah shalat tersebut. Alasan Nabi adalah kekawatiran umat muslim tidak sanggup beribadah sebanyak itu dalam satu hari, karena sebagai manusia mereka juga harus melakukan hal yang menjadi kewajibannya yaitu bekerja dan sebagainya. Akhirnya Allah mengabulkan permohonan Nabi ini dan akhirnya kewajiban umat muslim adalah salat sebanyak lima kali sehari yang kita kenal sebagai salat lima waktu, yaitu imsak, subuh, lohor, asar dan mahgrib. Sesungguhnya salah satu arti salat bagi umat muslim adalah sebagai penolong umat Islam untuk meraih ketakwaan atau mendapat surgaNya. Salat adalah cara untuk selalu terhubung dengan Allah dan menunjukkan ketakwaan kita kepada Nya.

Karena itu sejatinya Isra Miraj amat bermakna bagi umat muslim terutama saat pandemic seperti sekarang ini. Dimana pandemic in tidak hanya sekadar peristiwa kesehatan saja, namun berdampak pada hampir semua sektor dalam masyarakat yaitu ekonomi, sosial, politik dan lain sebagainya. Seseorang penjaja roti mungkin tidak bisa meraih pendapatan sebanyak saat sebelum pandami karena daya beli masyarakat menjadi rendah karena banyak sektor pekerjaan yang lumpuh.

Adanya wabah ini sejatinya adalah penderitaan dan segala upaya harus tetap diperjuangkan dan semua kondisi yang ada sebaiknya disikapi dengan kesabaran yang dalam. Iktiar dilakukan dan berserah kepada Allah dalam shalat.  Kesabaran dan ketakwaan tersebut akan berbuah alasan dari Allah dan meninggikan derajat kita sebagai umat Islam, tidak hanya meningkatkan imun akan tetapi keimanan kita, ketakwaan kita, dan ke taatan kita terhadap apa yang Allah perintah kan kepada kita agar berbuah kasih sayang serta perlindungan kepada kita.

Penulis: Riki Ananda Saputra (Kader IPM Kab. Bogor)